Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 1 Gereja Masuk Islam Semua. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 1 Gereja Masuk Islam Semua. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Mei 2016

Ada Adegan film AADC dimana Rangga dan Cinta melepas rindu, di Tempat Wisata Gereja Ayam ini. Sudahkan anda wisata rohani kesana bersama Cintamu?

- 0 komentar

Kabar gembira untuk industri film Indonesia karena film AADC 2 (Ada Apa dengan Cinta 2) sudah meraup 1 juta penonton dalam waktu lima hari aja. Buat kamu yang sudah nonton film yang dibintangi oleh Dian Sastro (Cinta) dan Nicholas Saputra (Rangga) ini, pasti sudah tahu bahwa Gereja Ayam di Magelang dijadikan sebagai lokasi syuting. Sangat mengagumkan dengan keindahan Gereja Ayam yang memiliki bentuk khas. Banyak yang bilang bentuknya mirip ayam, makanya disebut Gereja Ayam.

1. Terbengkelai, tapi laris manis!

Gereja Ayam terletak di Bukit Rhema, salah satu dari sekian bukit yang berada di jajaran Borobudur, tepatnya di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Menurut masyarakat sekitar, Gereja Ayam sudah terbengkelai sejak tahun 1990-an. Bangunan ini dulunya dijadikan tempat tinggal, sebelum akhirnya menjadi gereja.

Bangunan ini dihiasi ornamen-ornamen cantik dan vintage, ada tangga berbentuk aneh untuk naik ke lantai atas, sebuah ruangan yang luas tanpa sekat, seperti tempat untuk melakukan ibadah layaknya gereja. Sedangkan pada bagian bawahnya, ada banyak ruangan berukuran 2×1 meter persegi tanpa jendela dan pintu. Masih kurang jelas, bangunan sekat kamar pada lantai bawah itu berfungsi untuk apa.

Walapun Gereja Ayam sudah lama terbengkalai, nggak terurus, dan sudah banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan, tapi bangunan ini masih berdiri dengan megahnya. Banyak orang mengunjungi Gereja Ayam karena tertarik akan keindahan dan keunikannya. Tidak banyak dari mereka yang menggunakan tempat ini sebagai lokasi untuk hunting foto.

2. Bukan berbentuk ayam, tapi burung merpati

Banyak yang menganggap bangunan ini mirip seekor ayam yang sedang duduk di tanah dan di bagian kepalanya terdapat sebuah mahkota. Daniel Alamsjah, pendiri Gereja Ayam meluruskan bahwa bangunan tersebut bukan berbentuk ayam, tapi burung merpati! Daniel pun bercerita tentang alasan ia mendirikan Gereja Ayam. Awalnya, Daniel mendapatkan pesan dari Tuhan untuk membangun sebuah rumah ibadah dengan bentuk burung merpati.


Karena Daniel beragama Kristen, banyak yang mengira ia membangun sebuah gereja. Ia menegaskan bahwa bangunan itu bukanlah gereja. Tapi, sebuah rumah doa bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Tahun 1989 saat melakukan perjalanan Magelang (tempat keluarga istrinya berasal), Daniel memperoleh ilham dari mimpinya. Ia melihat pemandangan indah di perbukitan yang sama persis dengan mimpinya. Ia pun berdoa sepanjang malam di sana dan mendapat wahyu dari Tuhan bahwa ia harus membangun rumah doa di tempat itu.

3. Untuk semua agama dan pusat rehabilitasi

Setahun kemudian, Daniel membeli lahan dari warga setempat seluas 3000 meter persegi dengan harga sekitar Rp 2 juta. Pembayaran dilakukan dengan mencicil hingga akhirnya lunas dalam waktu empat tahun. Sayangnya, bangunan itu nggak selesai dengan sempurna karena keterbatasan dana, juga pertentangan dari warga sekitar. Makanya, Gereja Ayam kondisinya nggak terawat. Dinding-dindingnya yang nggak tertutup cat terus mengelupas termakan cuaca, juga dikotori oleh ulah vandalisme orang-orang di sekitarnya.

Gereja Ayam juga sempat jadi lokasi beribadah warga sekitar berbagai agama, seperti Buddha, Islam, dan Kristen dengan cara mereka sendiri. Selain itu, bangunan ini juga pernah digunakan sebagai pusat rehabilitasi untuk anak-anak cacat, pecandu narkoba, dan orang gila.

4. Terkenal karena media sosial

Gereja Ayam resmi ditutup tahun 2000 karena biaya konstruksi yang terlalu tinggi. Tapi, banyak warga yang turut merasakan manfaat dari Gereja Ayam. Kemudian salah satu warga tersebut bersedia menyediakan lahan rumahnya di kaki bukit untuk dijadikan lahan parkir pengunjung.

Lama-lama, pengunjung Gereja Ayam pun makin mendunia dan menjadi sorotan para travelers yang mengunggah fotonya lewat media sosial. Bukan hanya sekadar ingin berkunjung, bahkan banyak juga pengunjung yang ingin melakukan foto pre wedding, bahkan menikah di sana. Karena sudah terkenal di luar negeri, sebutan untuk bangunan ini makin banyak, yaitu Gereja Chicken, Gereja Bird, Gereja Dove, Pigeon Hill, dan lain-lain

5. Suasana angker bikin penasaran

Banyak yang menganggap Gereja Ayam adalah tempat wisata angker yang mengundang rasa penasaran pengunjung. Sepertinya yang bikin angker adalah ruangannya yang sangat gelap, terutama ketika malam hari. Untuk masuk ke Gereja Ayam, pengunjung harus melengkapi diri dengan senter. Menaiki puncak menara merupakan pilihan tepat untuk melihat pemandangan bukit, sawah yang terbentang di kejauhan, bahkan Candi Borobudur. Kalau sudah sampai di sana, kamu baru bisa merasakan sendiri, deh, sebenarnya Gereja Ayam itu angker nggak, sih? Hehehe…

Buat kamu yang berada di Yogyakarta, kamu bisa mampir ke Magelang dengan menggunakan bus atau mobil, lalu berkendara selama 2 jam menuju Magelang. Tapi, jika kamu berada di luar Yogyakarta, kamu bisa transit dulu di Yogyakarta dengan menggunakan kereta api atau pesawat terbang. Pesan tiket kereta api dan pesawatnya lewat pegipegi.com aja! Lalu kamu juga bisa pesan hotel murah di Yogyakarta atau Magelang! 

sumber: disini




[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger